Maraknya Cosplay di Kalangan Anak Muda Jaman Sekarang

Cosplay adalah suatu acara dimana para fans berkreasi dengan kostum yang mereka kenakan. Kostum tersebut bisa mereka ‘curi’ dari karakter anime, manga, game ataupun kreasi mereka sendiri. Cosplay merupakan kependekan dari kata Costume Player.

HK+HITEC+Naruto+Cosplay+Costume+Exhibition-109

Di Jepang, peserta cosplay bisa dijumpai dalam acara yang diadakan perkumpulan sesama penggemar (dōjin circle), seperti Comic Market, atau menghadiri konser dari grup musik yang bergenre visual kei. Penggemar cosplay termasuk cosplayer maupun bukan cosplayer sudah tersebar di seluruh penjuru dunia, yaitu Amerika, RRC, Eropa, Filipina, maupun Indonesia.

Sedangkan Sejarahnya sendiri dapat kalian baca di link ini : Sejarah

Cosplay di Indonesia

Cosplayer adalah orang yang mengenakan pakaian/kostum/cosplay. Kebanyakan costume yang digunakan dari Jepang. Di Indonesia sangat jarang ditemukan Cosplayer yang mengenakan pakaian dari komik luar asia, beberapa menggunakan tipe eropa tetapi dikarenakan di ambil dari manga/manwa bukan dari komik luar asia.

Pembagian cosplay

Secara umum cosplay dinilai sama. Tetapi tak langsung dalam beberapa event yang terjadi di Indonesia sering dilakukan pembagian/kategori cosplay[rujukan?]:

  • Cosplay anime/manga. Cosplay yang berasal dari anime maupun manga. Biasanya manhwa termasuk didalamnya termasuk comic dari amerika.
  • Cosplay Game. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di Game.
  • Cosplay Tokusatsu. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter di film tokusatsu.
  • Cosplay Gothic. Cosplay yang berasal atau mengambil dari karakter bernuansa gelap atau Gothic. Biasanya digabung dengan Lolita.
  • Cosplay Original. Cosplay yang benar-benar original tidak ada di anime, tokusatsu dan lainnya. Atau memiliki dasar yang sama seperti tokoh game Kingdom heart misalnya: Sora (Kingdom Heart) tetapi berbentuk metalic (modern)
  • Harajuku Style. Beberapa cosplayer sering menduga Harajuku style adalah bagian dari cosplay. Beberapa Harajuku style muncul di manga/anime seperti Nana.

 Peluang Bisnis Cosplay yang ada di Indonesia

Kartun animasi asal Jepang banyak digandrungi kalangan anak muda Indonesia.  Kegemaran ini bahkan mendorong banyak orang untuk memiliki kostum tokoh animasi Jepang tersebut.Â

Fenomena ini tentu saja mendatangkan peluang bisnis bagi sekelompok orang yang memiliki keahlian membuat kostum seperti dikenakan tokoh animasi Jepang.

Salah satunya adalah Fanny Frisliany di Bandung, Jawa Barat. Usaha pembuatan kostum kartun Jepang ini disebut cosplay, singkatan dari costume player.

Pengguna cosplay ini kebanyakan tergabung dalam komunitas tertentu. Di Bandung, misalnya, ada komunitas Cosplay Bandung. Selain komunitas cosplay, kostum ini juga banyak dipesan untuk pelbagai acara hiburan maupun festival, seperti Hello Fest atau Anime Festival Asia (AFA).

Para pengguna cosplay ini biasanya tidak hanya memesan kostum baju saja. Tapi juga lengkap dengan pelbagai aksesori, seperti yang dikenakan sang tokoh di dalam film kartun Jepang.

Fanny mulai menekuni usaha ini pada 2009 dengan mendirikan bendera usaha bernama Haur Cosplay. Dalam sebulan, ia biasa menerima order pembuatan 50 cosplay. Â

Harga cosplay buatannya beragam. Untuk baju atasan harga saja, harganya mulai Rp 300.000 hingga Rp 1,5 juta. Sementara untuk satu paket lengkap mulai atasan, bawahan, dan  aksesoris dibanderol mulai Rp 1 juta hingga Rp 2,5 juta. Dengan harga tersebut, omzet yang diknatonginya berkisar antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta per bulan.

Menurut Fanny, pembuatan kostum cosplay bukan perkara mudah. Lantaran butuh kreativitas tertentu, kostum ini tidak bisa dibuat di penjahit biasa.

Proses pembuatan cosplay dimulai dari pemberian gambar saat pemesanan. Gambar bisa dari pemesan atau dibuatkan oleh Fanny. Ia akan membuat pola sesuai desain yang ada.

Jika pemesan ingin kostum yang kaku, ia akan menambahkan besi khusus di kostum itu. “Seperti rok yang harus mengembang, itu pakai besi khusus. Besi-besi itu saya rakit sendiri,” tutur Fanny.

Sementara untuk aksesorisnya, ia bekerja sama dengan seorang temannya. Aksesoris cosplay itu bisa berupa rambut wig, pedang, hingga sayap.
Sejauh ini, kostum yang paling banyak digemari masih tokoh Naruto untuk pria, dan kostum Harajuku Style untuk perempuan.

Usaha pembuatan cosplay juga ditekuni Tita Andria di Sidoarjo, Jawa Timur. Menurutnya proses pembuatan kostum ini tergolong gampang-gampang susah.

Soalnya, setiap kostum yang dibuat meniru gaya pakaian tokoh kartun tertentu. Selain itu, kostum juga harus dilengkapi dengan pelbagai aksesorisnya, seperti senjata dan pernak-pernik lainnya.

Dalam sebulan, Tita bisa memproduksi 50 buah kostum. Cosplay buatannya dibanderol mulai Rp 500.000  hingga Rp 1 juta per kostum. “Harganya lebih mahal kalau pakai properti lain, seperti aksesoris,” jelasnya.

Dari usahanya ini, ia bisa meraup omzet rata-rata Rp 10 juta – Rp 15 juta per bulan.

#iownnothing

Tinggalkan komentar